Thursday, August 11, 2011

Home Sweet Home (Agung Kazama)

Rumah tak hanya bicara bentuk, bahan, dan ruang. Ada sesuatu yang selalu terikat dengannya: karakter pengisinya.

Awalnya dahulu hunian didirikan untuk mewadahi kebutuhan berlindung dari serangan binatang, atau cuaca yang mengancam diri. Saat itu, rumah adalah bagian dari kebutuhan primer, dan menjadi sebuah kebanggaan, bahkan status sosial saat kita memilikinya.


Kini rumah tak hanya mewadahi aktivitas, tapi juga mencerminkan karakter kita. Karakter tercipta dari perilaku yang dilakukan secara kontinyu dan sadar. Perilaku tercipta dari lingkungan yang memberikan masalah untuk diselesaikan. Lingkungan yang baik, mempengaruhi perilaku yang baik. Lingkungan yang buruk atau tidak sesuai dengan kebutuhan, memberikan pengaruh buruk pada diri, minimal pada mood kita.

Ruang-ruang di rumah tak lagi tersusun berdasarkan kebutuhan yang harus diwadahi, tapi juga rasa dan atmosfer yang kita inginkan untuk mencapai kenyamanan. Ruang-ruang tak lagi berbentuk seperti pakem-pakem tradisional –dimana ruang harus mengikuti pola tertentu--, rumah kini menjadi sebuah bentuk pengekspresian diri. Tak hanya menunjukkan jati diri, tapi juga visi dan misi kita sebagai individu.

Kali ini, rumah-rumah adalah bagian dari karakter diri. Karakter yang tercermin dari ekspresi dan ciri khas perilaku individu adalah sebuah hal penting yang mempengaruhi bentuk rumah. Individu yang tercermin dalam olahan rumah yang unik dan ekspresif, bahkan individu yang sangat menghargai kebersihan, dan menghargai keberadaan alam sebagai intisari dari inspirasi mereka. Keindahan yang terlihat di mata, berawal dari keindahan yang terasa di hati.

Selamat memiliki rumah yang nyaman sepenuh hati!

Sebuah langkah yang menurut kita kecil, tapi dapat memberikan perubahan yang besar dalam hidup. Contohnya dalam memilih rumah. Dikatakan demikian karena rumah adalah awal dari kehidupan, rumah adalah tempat berlindung, tempat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga, tempat bersenda gurau dengan anggota keluarga, tempat bersosialisasi, dan masih banyak lagi fungsi dari rumah itu sendiri, sehingga muncullah ungkapan istimewa yang sering kita dengar seperti Home Sweet Home atau ada juga istilah Home Sick .

Berbicara mengenai rumah setiap orang pasti mempunyai idealisme tersendiri akan makna dari rumah tersebut. Rumah seperti apakah yang menjadi impian anda? Ada yang memilih rumah karena lokasi rumah tersebut sangat dekat dengan pusat perbelanjaan atau pusat kota , ada yang memilih rumah karena designnya yang unik, keamanan yang terjamin dan ada lagi yang memilih rumah karena struktur bangunannya yang bagus dan lingkungan yang asri.

Rumah itu sendiri kemudian dapat menjadi symbol yang menampilkan identitas atau citra dari penghuni rumah tersebut.


ADA beberapa alasan mengapa orang memilih untuk memiliki rumah mungil. Keterbatasan dana yang dialokasikan untuk pembangunan rumah, memang sering menjadi alasan utama, namun demikian bukan tidak mungkin bila faktor efisiensi yang menjadi dasar pemikiran dalam Home Design pembangunan rumah mungil
Sekecil apapun rumah yang kita tempati, namun bila didesain (Home Design Architect) dengan apik, akan membuat kita merasa nya­man untuk tinggal di dalam­nya. Bahkan dengan keterba­tasan ruang yang dimiliki justru akan mendorong kita untuk dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan dan mendesain (Architect Home Design) setiap sudut ruang.Bila memang alasan ke­dua yang menjadi pertim­bangan dalam pembuatan rumah mungil, ada baiknya bila kita mempertimbangkan lagi beberapa faktor agar rumah yang akan kita tempati bisa menjadi surga bagi keluarga kita sendiri (Archi­tect Home Design).
Hutan kecil
Apalah artinya rumah yang besar tanpa penataan tanaman yang apik, justru akan membuat rumah terli­hat seperti rumah angker. Dengan kondisi lahan rumah yang kecil, maka akan terlihat manis bila kita tanami de­ngan tanaman-tanaman hidup yang dibuat rendah (Home Design Architect) dengan ketinggian 30-50cm. Agar halaman rumah terkesan luas, maka komposisi tana­man-tanaman ini dapat dita­rik ke arah tepi.
Sebagai peneduh dari sinar matahari dapat digu­nakan pohon palm berukuran sedang di lengkapi dengan lampu taman dengan bentuk yang unik sekaligus sebagai eye cather. Dengan demikian hawa panas dari luar rumah dapat tersaring oleh hijauan taman didepan rumah.
Memanfaatkan ruang
Dengan kondisi rumah yang kecil, maka memaksa kita untuk lebih kreatif dalam meman­faatkan dan mendesain (Home Design Architect) setiap sudut ruang. Umumnya rumah mu­ngil terdiri dari dua kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, ruang makan dan dapur. Untuk dapat me­man­faatkan setiap ruangnya maka, selain kamar tidur dan kamar mandi ada baiknya ruang-ruang itu tidak di batasi oleh dinding massif (Home Architect).

Untuk memberi kesan luas pada ruang tamu dapat digunakan warna-warna yang terang namun lembut, seperti warna blue sky, off white. Warna ini dapat dipadukan dengan sofa yang bergaya modern dengan warna-warna yang cerah. Pada bagian ruang makannya bisa menggunakan meja bundar dengan 2 kursi, dimana ruang makan ini berhubungan langsung dengan dapur (Design Architect).
Ruang tidur utama de­ngan jendela yang berhubu­ngan dengan ruang terbuka dibelakang, hal ini bertujuan agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan seimbang. Dan ruang tidur (Design Architect) yang lainnya berhubungan dengan halaman depan. Dengan tempat tidur bertingkat agar lebih meng­hemat ruang.
Kesemua unsur ditata dan di desain (Home Design) sesuai dengan kebutuhan kita, sehingga tidak ada ruang yang terbuang dengan percuma dan kitapun dapat tinggal dengan nyaman di rumah mungil kita.